GOTO Klarifikasi Isu Merger dengan GRAB dan Cap Perusahaan Asing

Posted by : TOKO ZOOM / On : Jumat,16 Mei 2025 / Comments : 0 / Views : 17

Jakarta, CNN Indonesia – Grab Indonesia akhirnya buka suara terkait isu merger dengan GoTo serta anggapan bahwa perusahaan ini merupakan dominasi asing di pasar digital Indonesia.

Isu merger Grab dan GoTo mencuat setelah akun X @Ecommurz mengunggah kata “GoGrab” pada Rabu (28/4), yang langsung memicu spekulasi publik. Namun, GoTo segera memberikan klarifikasi melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) bahwa belum ada kesepakatan apa pun terkait penggabungan usaha tersebut.

Di tengah ramainya isu, Grab Indonesia melalui Chief of Public Affairs, Tirza Munusamy, menegaskan bahwa meskipun perusahaan ini masuk lewat skema Penanaman Modal Asing (PMA), Grab tetap mengedepankan kolaborasi dengan talenta lokal.

“Grab meyakini bahwa kerja sama antara modal global dan kekuatan talenta lokal adalah kunci membangun ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Tirza dalam keterangan tertulis, Kamis (15/5).

Menurut Tirza, 99 persen dari karyawan Grab Indonesia adalah Warga Negara Indonesia (WNI), dan hanya satu orang di manajemen yang berstatus WNA. Hal ini sekaligus menjawab anggapan bahwa Grab adalah perusahaan asing yang tidak melibatkan tenaga kerja lokal.

Kontribusi Grab terhadap Ekonomi dan UMKM di Indonesia

Sejak 2020, Grab aktif mendorong digitalisasi UMKM dan pertumbuhan ekonomi lokal. Perusahaan ini mencatat telah menciptakan 2,3 juta peluang kerja melalui transformasi digital, serta menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp1 triliun kepada 25 ribu pelaku UMKM bersama OVO.

Selain itu, GrabMart Pasar juga telah mendigitalisasi lebih dari 5.200 pedagang pasar tradisional di tujuh kota di Indonesia. Grab turut membantu transformasi sosial dengan memberdayakan mitra pengemudi, di mana lebih dari 50 persen di antaranya sebelumnya tidak memiliki pekerjaan.

Data studi dari ITB (2023) menyebutkan bahwa sektor ride-hailing dan pengantaran online menyumbang Rp382,62 triliun atau 2 persen dari total PDB Indonesia. Dari angka itu, Grab disebut berkontribusi sekitar setengahnya menurut laporan Oxford Economics (2024).

Komitmen Jangka Panjang di Indonesia

Tirza menegaskan bahwa Grab hadir dan tumbuh bersama masyarakat Indonesia. “Kami terus berupaya membuka peluang yang lebih besar bagi semua orang. Kolaborasi dan inovasi akan menjadi fondasi pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan,” tutupnya.


0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *